Jamu Habis Bersalin dan Minyak Telon Nyonya Meneer
Kuasai Pasar di Malaysia
INDUSTRI jamu dan obat-obatan herbal semakin berkembang tak
hanya di Indonesia namun juga di mancanegara, termasuk di Malaysia. Terlebih saat ini Malaysia tengah menggalakkan
pemakaian jamu
dan obat-obatan herbal. Meski ada
persaingan yang ketat baik dari dalam maupun luar Malaysia, namun produk jamu
dan obat herbal dari Indonesia terus merangsek pasar di Negeri Jiran. Di Malaysia, dengan kantor pemasarannya di kawasan Sentul
Kuala Lumpur, perusahaan jamu PT Nyonya Meneer terus melakukan penetrasi pasar
di beberapa kota selain Kuala Lumpur, seperti Penang,
Johor dan Perak.
Brand Nyonya Meneer memang sudah cukup tenar
di Malaysia. Ini karena pemain lawas tersebut menjadi satu-satunya
produsen jamu yang mengantongi sertifikasi untuk fitofarmaka, obat bahan alami
yang telah melewati uji praklinik dan uji klinik dari Indonesia. Selain itu
beberapa produk Nyonya Meneer sudah teregistrasi di Kementerian Kesehatan Malaysia. Sementara itu,
produk jamu Nyonya Meneer sendiri paling banyak dijumpai di pasar
Chow Kit, Kampung Baru, Kuala Lumpur yang merupakan pusat penjualan dan grosir
jamu dan obat herbal. Chow
Kit juga merupakan sebuah kawasan yang amat
familiar bagi orang Indonesia, dan di sana juga banyak pedagang yang berasal dari
Indonesia. Sehingga tak heran jika penjualan produk Nyonya Meneer di kawasan
ini cukup tinggi.
Dilihat dari segmen pasar di semua negara, perempuan merupakan pelanggan terbesar produk jamu dan obat herbal. Maka tak heran, 70% produk Nyonya Meneer diperuntukkan bagi kaum hawa, termasuk produk yang dijual di Malaysia. Dua produk primadonanya, antara lain Jamu Habis Bersalin (JHB) dan minyak telon. Jamu Habis Bersalin sendiri berbentuk paket yang harus diminum dan digunakan selama 40 hari sesuai petunjuk, karena dalam 1 paket JHB itu terdapat jamu untuk perawatan dalam dan luar. JHB juga menjadi hit karena belum ada produk sejenis yang bisa menyaingi khasiatnya untuk membantu pemulihan pasca melahirkan, serta mengembalikan kondisi tubuhnya untuk dapat kembali segar, singset dan cantik seperti sedia kala.
‘’Harga JHB ini sekitar 100
RM atau sekitar 400 ribu. Permintaannya sangat
tinggi,’’ kata Fahrudin, pemilik Kedai
Qaisha Aroma di Jalan Tunku Abdul Razak, Chow Kit.
Selain JHB, produk Nyonya Meneer yang
laku keras di Malaysia adalah Minyak Telon untuk bayi. Produk
ini dibuat dari bahan alami yang dapat memberikan kehangatan untuk si kecil
serta meredakan kembung atau rasa gatal di kulit si kecil.
’’Selain sudah teregistrasi di Menteri Kesehatan Malaysia, produk ini
punya keunggulan yaitu aroma yang menenangkan, kemasan praktis dan bahan-bahan
alami,’’ kata Abdul Rashid pemilik kedai Abdul Rashid enterprise (M), SDN.BHD .
Segmen Lebih
Muda
Rizal
Andrianto, Export Supervisor PT Nyonya Meneer, mengungkapkan pihaknya akan terus
akan mengenjot
pemasaran produk yang ada di Malaysia. Tak hanya dengan penjualan langsung tapi juga pameran
dan kerjasama dengan berbagai pihak misalnya ITPC (International Trade and Promotion Center).
Selain terus melakukan strategi marketing di Malaysia,
tim Nyonya Meneer di Indonesia juga terus melakukan pembenahan produk dan
marketing. Lili Siswanto, Head and Beauty
Consultant mengungkapkan
pihaknya tidak akan surut untuk
memajukan fitofarmaka Tanah Air dan melakukan ekspansi ke luar negeri. Boleh
dikatakan, herbal Indonesia adalah yang terbaik—karena murni berasal dari
tumbuh-tumbuhan, dibandingkan herbal luar yang mayoritas dicampur dengan
bahan-bahan hewani. Selain itu pihaknya terus berinovasi produk untuk mengangkat dan meningkatkan awareness terutama
untuk segmen yang lebih muda. Misalnya produk Minyak
Telon sudah melakukan inovasi produk dengan hadirnya brand Si Mungil yang juga memiliki fungsi
sebagai anti nyamuk. Si Mungil memiliki
dua jenis produk, Lavender dan Citronella (sereh).
Formula baru ini khusus untuk anak-anak di atas 2 tahun. Selain gencar melakukan branding di segmen kawula muda, Nyonya Meneer
juga tengah memodernisasi pengemasan produk, seperti jamu berbentuk kapsul dan
teh celup. Khusus teh celup, peminatnya kebanyakan dari luar negeri. Selain itu
produk minyak cacap dan buste cream juga tengah digenjot pemasarannya di
mancanegara.
Sementara
itu Charles Saerang,
Direktur PT Nyonya Meneer mengungkapkan ke depan perusahaan yang ia pimpin akan
melakukan kerjasama dengan perusahaan lokal (joint venture) di Malaysia dan
Vietnam untuk memproduksi obat-obatan tradisional khas Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar