Rabu, 24 Juni 2015


Jamu Habis Bersalin dan Minyak Telon Nyonya Meneer

Kuasai Pasar di Malaysia


INDUSTRI jamu dan obat-obatan herbal semakin berkembang tak hanya di Indonesia namun juga di mancanegara, termasuk di Malaysia. Terlebih saat ini Malaysia tengah menggalakkan pemakaian jamu dan obat-obatan herbal. Meski ada persaingan yang ketat baik dari dalam maupun luar Malaysia, namun produk jamu dan obat herbal dari Indonesia terus merangsek pasar di Negeri Jiran. Di Malaysia, dengan kantor pemasarannya di kawasan Sentul Kuala Lumpur, perusahaan jamu PT Nyonya Meneer terus melakukan penetrasi pasar di beberapa kota selain Kuala Lumpur, seperti Penang, Johor dan Perak.  


Brand Nyonya Meneer memang sudah cukup tenar di Malaysia. Ini karena pemain lawas tersebut menjadi satu-satunya produsen jamu yang mengantongi sertifikasi untuk fitofarmaka, obat bahan alami yang telah melewati uji praklinik dan uji klinik dari Indonesia. Selain itu beberapa produk Nyonya Meneer sudah teregistrasi di Kementerian Kesehatan Malaysia.  Sementara itu, produk jamu Nyonya Meneer sendiri paling banyak dijumpai di pasar Chow Kit, Kampung Baru, Kuala Lumpur yang merupakan pusat penjualan dan grosir jamu dan obat herbal. Chow Kit  juga merupakan  sebuah kawasan yang amat familiar bagi orang Indonesia, dan di sana juga banyak pedagang yang berasal dari Indonesia. Sehingga tak heran jika penjualan produk Nyonya Meneer di kawasan ini cukup tinggi.






Dilihat dari segmen pasar di semua negara, perempuan merupakan pelanggan terbesar produk jamu dan obat herbal. Maka tak heran, 70% produk Nyonya Meneer diperuntukkan bagi kaum hawa, termasuk produk yang dijual di Malaysia. Dua produk primadonanya, antara lain  Jamu Habis Bersalin (JHB) dan minyak telon. Jamu Habis Bersalin  sendiri berbentuk paket yang harus diminum dan digunakan selama 40 hari sesuai petunjuk, karena dalam 1 paket JHB itu terdapat jamu untuk perawatan dalam dan luar. JHB juga menjadi hit karena belum ada produk sejenis yang bisa menyaingi khasiatnya untuk membantu pemulihan pasca melahirkan, serta mengembalikan kondisi tubuhnya untuk dapat kembali segar,  singset dan cantik seperti sedia kala.



‘’Harga JHB ini sekitar 100 RM atau sekitar 400 ribu. Permintaannya sangat tinggi,’’ kata Fahrudin, pemilik Kedai Qaisha Aroma di Jalan Tunku Abdul Razak, Chow Kit.
Selain JHB, produk Nyonya Meneer yang laku keras di Malaysia adalah Minyak Telon untuk bayi. Produk ini dibuat dari bahan alami yang dapat memberikan kehangatan untuk si kecil serta meredakan kembung atau rasa gatal di kulit si kecil.


’’Selain sudah teregistrasi di Menteri Kesehatan Malaysia, produk ini punya keunggulan yaitu aroma yang menenangkan, kemasan praktis dan bahan-bahan alami,’’ kata Abdul Rashid pemilik kedai Abdul Rashid enterprise (M), SDN.BHD .

Segmen Lebih Muda

Rizal Andrianto, Export Supervisor PT Nyonya Meneer, mengungkapkan pihaknya akan terus akan mengenjot pemasaran produk yang ada di Malaysia. Tak hanya dengan penjualan langsung tapi juga pameran dan kerjasama dengan berbagai pihak misalnya ITPC (International Trade and Promotion Center).
Selain terus melakukan strategi marketing di Malaysia, tim Nyonya Meneer di Indonesia juga terus melakukan pembenahan produk dan marketing. Lili Siswanto, Head and Beauty Consultant mengungkapkan  pihaknya tidak akan surut untuk memajukan fitofarmaka Tanah Air dan melakukan ekspansi ke luar negeri. Boleh dikatakan, herbal Indonesia adalah yang terbaik—karena murni berasal dari tumbuh-tumbuhan, dibandingkan herbal luar yang mayoritas dicampur dengan bahan-bahan hewani. Selain itu pihaknya terus berinovasi produk  untuk mengangkat dan meningkatkan awareness terutama untuk segmen yang lebih muda. Misalnya produk Minyak Telon sudah melakukan inovasi produk dengan hadirnya brand  Si Mungil yang juga memiliki fungsi sebagai anti nyamuk.  Si Mungil memiliki dua jenis produk, Lavender dan Citronella (sereh). Formula baru ini khusus untuk anak-anak di atas 2 tahun. Selain gencar melakukan branding di segmen kawula muda, Nyonya Meneer juga tengah memodernisasi pengemasan produk, seperti jamu berbentuk kapsul dan teh celup. Khusus teh celup, peminatnya kebanyakan dari luar negeri. Selain itu produk minyak cacap dan buste cream juga tengah digenjot pemasarannya di mancanegara.


Sementara itu Charles Saerang, Direktur PT Nyonya Meneer mengungkapkan ke depan perusahaan yang ia pimpin akan melakukan kerjasama dengan perusahaan lokal (joint venture) di Malaysia dan Vietnam untuk memproduksi obat-obatan tradisional khas Indonesia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar