Memprediksi Tren Fashion 2016
Asosiasi
Perancang Pengusaha Mode (APPMI Jateng) menggelar event ‘’ Semarang Fashion Parade 2015’’ pada hari Sabtu (31 Oktober 2015), mulai pukul
15.00 hingga 22.00 WIB di Gumaya Tower Hotel Semarang. Pergelaran
‘’Semarang Fashion Parade 2015’’ hadir dua sesi. Sesi pertama, pukul 15.00 WIB,
yaitu fashion show bertajuk ‘’Roe De La Mode Designers Parade’’ yang
menghadirkan karya dari 11 perancang busana potensial dari dan luar Jawa
Tengah. Kemudian, mulai pukul 18.00 WIB hadir pergelaran Semarang Fashion Tendance 2016 ‘’Resistance Persistence’’
persembahan desainer anggota APPMI Jateng.
Christine Wibowo, ketua panitia Semarang Fashion Parade 2015
mengungkapkan, tahun ini ‘’Resistance’’ (arti:
perlawanan) menjadi tema besar tren desain tahun 2016/2017. Tren ini diambil
dari ‘’Indonesia Trend Forecasting 2016-2017’’ yang telah di-launching pada Indonesia Fashion Week
2015 pada bulan Februari 2015. Tema itu didapat dari hasil identifikasi tren
pendorong berdasarkan metode sejarah. Dengan metode ini, orang bisa melihat
kejadian-kejadian besar dunia yang profitabilitasnya memengaruhi tren. Pada tahun 2016/2017, manusia dihadapkan pada tantangan
yang dapat mengganggu keberlangsungan hidup manusia.
‘’Tantangan itu
antara lain kelangkaan sumber daya alam, kualitas hidup yang menurun, perubahan
iklim yang merusak habitat, dan gejolak politik. Semua itu akan memengaruhi
tren ke depan,’’ kata Christine Wibowo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar